Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kopi Nonkafein Bisa Hambat Diabetes Tipe 2

Kamis, 04 September 2014 – 07:02 WIB
Kopi Nonkafein Bisa Hambat Diabetes Tipe 2 - JPNN.COM
RUTINITAS WAJIB: Ketika pergi bersama dan mampir ke kafe atau tempat makan, Audrey dan Dion selalu memesan kopi. Bisa kopi hitam atau varian lain. Dimas Alif/Jawa Pos/JPNN.com

jpnn.com - Kopi dan kafeinnya kerap dituding sebagai biang penyakit. Kopi, katanya, bisa memperburuk tubuh yang sudah dihampiri kolesterol dan penyakit jantung. Padahal, kopi justru baik untuk mencegah diabetes melitus tipe 2.

Adalah dr Sri Mutriwi SpPD K-MED FINASIM yang menuturkan hal itu. Dia mengutip riset dari Negeri Paman Sam tahun ini. Di riset tersebut ditegaskan bahwa decaffeinated coffee alias kopi nonkafein bisa menghambat risiko diabetes tipe 2. ’’Memang harus yang tanpa kafein. Itu baru manjur,’’ katanya saat ditemui di Gedung Diagnostic Center (GDC) RSUD dr Soetomo. Kopi tanpa kafein itu juga bisa menghindarkan orang dari jantung berdebar. Hal yang berbahaya untuk penderita jantung koroner.

Dia menambahkan, dalam kopi terdapat 13 komponen. Yang tidak dianjurkan adalah kafein dan pentacyclic diterpenes. Sebab, dua komponen tersebut malah menambah masalah yang terkait dengan sindrom metabolisme. Misalnya, diabetes, jantung koroner, dan obesitas.

Pentacyclic diterpenes, kata dia, menaikkan kadar LDL (low density lipoprotein) atau kolesterol jahat dalam darah. Tak heran, dokter pun tidak menyarankan untuk menenggak kopi dalam jumlah banyak. Sebab, timbunan kolesterol bisa berujung pada penyakit jantung dan penyumbatan pembuluh darah.

Di sisi lain, kopi pun punya komponen baik yang dijaga agar tidak tersaring, yakni chlorogenic acid. ”Salah satu kebaikannya adalah menurunkan absorpsi glukosa,” tambahnya. Senyawa itu juga berfungsi sebagai antioksidan serta menekan produksi gula darah dari liver. Malah sangat dianjurkan dokter untuk menenggak kopi enam kali sehari.

Meski penelitian itu baru dilakukan pada 2014, kopi yang aman bagi tubuh tersebut kini dijual bebas di luar negeri.

Dokter Tiwi menjelaskan, sayangnya di Indonesia belum ada kopi yang tanpa kafein atau difilter. ”Kalaupun ada, hanya di beberapa hotel berbintang,” sesalnya.

Meski demikian, tetap ada cara lain yang bisa disiasati untuk mengurangi risiko terkena diabetes. Yakni, dengan memilih makanan yang sehat.

Kopi dan kafeinnya kerap dituding sebagai biang penyakit. Kopi, katanya, bisa memperburuk tubuh yang sudah dihampiri kolesterol dan penyakit jantung.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News