Kopi Sudah Menjadi Identitas Indonesia, Sudah saatnya Mendunia
jpnn.com, JAKARTA - Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menilai kopi sudah menjadi salah satu identitas Indonesia. Karena itu, anak muda harus membawa kopi Indonesia semakin dikenal di dunia.
Hal itu disampaikan Hasto saat mengikuti Ruang Bincang Kopi di Festival Kopi Tanah Air yang digelar di Gelora Bung Karno (GBK), Jakarta, Sabtu (28/5).
Hasto menjadi narasumber bersama sejumlah tokoh termasuk Chairuddin alias Babe Iddin yang dikenal sebagai aktivis lingkungan penerima penghargaan Kalpataru.
Hasto peluang sangat terbuka luas bagi kaum muda Indonesia untuk berkreasi dengan produk kopi dalam negeri. Semisal memadukan dengan kuliner nusantara yang kekayaannya luar biasa.
Hasto menceritakan di Jawa Tengah, dirinya menemukan kedai-kedai kopi di Temanggung dan Magelang mengombinasikan kopi dengan getuk lindri. Di Bantul, Yogyakarta, kopi dipadukan dengan klepon.
“Jadi, variannya begitu luas sesuai dengan keunikan dari daerah. Kemarin teman saya, dua bulan yang lalu datang ke Prancis, di sana ada antrean kedai kopi yang mengular antriannya itu. Dia datang, EUR 30 harganya. Begitu dapat, ternyata kopi sama getuk lindri,” kata Hasto.
Hasto menilai banyak anak muda kurang percaya diri untuk mendorong atau berkreasi dengan kuliner lokal. Akhirnya, hal itu pun diambil asing, seperti contoh kasus getuk lindri di Prancis itu.
“Di Prancis, di menu hanya ditambah embel-embel menikmati kopi sambil go green dan makanan organik. Getuk lindri organik. Padahal, sejak dulu getuk lindri juga organik. Jadi, tinggal kemasan, tinggal politik kemasan, itu yang penting dan itulah proses kreatif dari anak muda,” kata Hasto.