Korban Hercules asal Natuna Sempat Minta Disambut Kesenian Rabbana
jpnn.com - NATUNA - Jatuhnya pesawat Hercules C130 di Medan, Selasa (30/6) kemarin, hingga saat ini masih meninggalkan bekas duka mendalam bagi masyarakat Natuna. Penerbangan pesawat Hercules dari Pekanbaru menuju Ranai banyak ditumpangi warga Natuna. Tercatat 24 warga Natuna dalam manifes pesawaat naas itu.
Isak tangis warga Natuna di bandara Lanud Ranai pecah, sesaat akan melepas perwakilan keluarga untuk menjemput anggota keluarga yang ikut dalam penerbangan pesawat Hercules A1310 tipe C-130 milik TNI AU, jatuh di Medan.
Duka yang mendalam ini tidak terkecuali keluarga Aidil,50 yang tinggal di Kelurahan Ranai Darat Kecamatan Bunguran Timur Natuna. Aidil kini kehilangan anak dan istri tercintanya, Robianto,18 dan Ruslinawati,45 yang hendak pulang dari Pekanbaru ke Ranai.
Aidil sendiri tidak memiliki firasat akan diterima musibah ini. Sehari sebelumnya, anak sulung dan istrinya masih berkomunikasi lewat telepon. Seperti biasa keluarga sakinah ini dikenal warga sebagai istri harmonis dalam rumah tangga dan ramah kepada tetangga.
Keberangkatan Ruslinawati di Pekanbaru sekitar dua pekan lalu, menemani anaknya mendaftar kuliah di Pekanbaru, dan sudah diterima di fakultas Setikes Pekanbaru.
Setelah menerima kabar duka itu, Aidil hingga diterbangkan masih tidak yakin akan menyembut jenazah istri tercintanya. Bahkan sejak Selasa kemarin, Aidil sulit bicara. Tetangga dan keluarganya terlihat ramai dirumah duka, memberikan dukungan semangat, menunggu kabar anggota keluarga dalam manifes Hercules.
"Yang sabar ya Aidil, ikhlaskan. Semua sudah allah yang berkehendak," ucap Bhakri, abang Aidil.
Sehari sebelum jatuhnya pesawat Hercules ini, Robianto dan Ruslinawati tidak hanya berkomunikasi, bahkan mengirim foto terbaru di bandara Lanud Pekanbaru sebelum terbang ke Medan.