Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Korban Perbudakan Seksual di Australia Kebanyakan dari Asia Tenggara

Kamis, 27 Agustus 2015 – 09:22 WIB
Korban Perbudakan Seksual di Australia Kebanyakan dari Asia Tenggara - JPNN.COM

Namun kelompok anti penyelundupan manusia menyebutkan, seringkali PSK yang bersedia melapor ke polisi justru tidak diperlakukan sebagai saksi yang layak untuk diajukan untuk menyeret pelaku ke meja hijau.

Kathleen Maltzahn dari LSM Project Respect yang bekerja membantu korban penyelundupan manusia, mengatakan dia menemui sejumlah korban yang oleh polisi dianggap tidak layak sebagai saksi.

"Jika korban tidak tahu nama lengkap pelaku yang menjebaknya, atau tidak tahu alamat lengkap tempat prostitusinya, tidak ingat persis hari kejadiannya, an seterusnya, maka korban tidak akan dijadikan saksi ke pengadilan," jelasnya.

"Padahal, ada korban yang bahkan tidak tahu nama daerah tempatnya dikurung oleh sindikat, atau bahkan nama negara bagiannya sekalipun," tambah Maltzahn.

Ia menambahkan, para korban seperti itu akhirnya dipulangkan ke negara asalnya, dengan kemungkinan menghadapi risiko lebih besar dari sindikat penyelundup manusia.

LSM Coalition Against Trafficking in Women in Australia menjelaskan, syarat untuk menjadi saksi korban bagi para PSK ini tidak realistis.

"Asumsi bahwa mereka bisa begitu saja membongkar sindikat kejahatan yang menjebak mereka, merupakan asumsi yang sangat berlebihan," tutur Meagan Tyler dari koalisi tersebut.

Sementara itu, data yang diperoleh ABC dari Departemen Sosial dan Departemen Imigrasi Australia menyebutkan bahwa untuk tahun anggaran 2014/2015 yang lalu, dari 88 korban yang ikut program, namun 46 di antaranya keluar dari program itu.

Kebanyakan korban perbudakan seksual yang terjadi di Australia, berasal dari negara Asia Tenggara. Lebih setengah dari mereka yang berhasil melapor

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close