Korban Tewas Bom Masjid Pakistan Makin Banyak, Taliban Akhirnya Bersuara
jpnn.com - Warga yang kalut berbondong-bondong ke rumah sakit di Peshawar, Pakistan, Selasa (31/1), untuk mencari kerabat mereka sehari setelah serangan bom bunuh diri di sebuah masjid dekat markas kepolisian setempat.
"Putraku, anakku," teriak seorang wanita tua yang berjalan di samping ambulans yang membawa peti mati, saat petugas penyelamat membawa orang-orang yang terluka ke unit gawat darurat rumah sakit.
Aksi keji itu menewaskan sedikitnya 90 orang dan melukai 170 lainnya. Sebagian besar korban tewas adalah personel polisi.
Riaz Mahsud, seorang pejabat senior pemerintah daerah, mengatakan jumlah korban kemungkinan akan bertambah karena para pekerja melakukan pencarian melalui puing-puing.
"Kami memotong tiga balok utama gedung dan upaya sedang dilakukan untuk memotong yang tersisa," katanya kepada Reuters.
Rekaman video menunjukkan orang-orang berebut ke rumah sakit untuk mengidentifikasi korban tewas dan merawat yang terluka.
Lokasi serangan bom itu merupakan tempat ibadah utama di lingkungan markas besar kepolisian, sebuah kawasan tertutup yang dijaga ketat oleh polisi dan militer.
Saat bom meledak, masjid sedang penuh dengan jemaah yang menunaikan salat Dzuhur.