Korea Utara Terima Ajakan Berunding Seoul
jpnn.com, SEOUL - Korea Utara (Korut) langsung membuka pintu dialog setelah mendengar Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan (Korsel) menunda latihan militer gabungan sampai Winter Olympics. Jumat (5/1) kemarin, Pyongyang mengiyakan ajakan berunding yang ditawarkan Seoul.
Perundingan formal itu bakal menjadi dialog langsung pertama dua negara selama lebih dari dua tahun terakhir. Rencananya, dialog tersebut digelar pada Selasa (9/1).
”Pertemuan akan berlangsung di Desa Panmunjom di Zona Demilitarisasi atau DMZ,” kata Baik Tae-hyun, juru bicara Kementerian Unifikasi Korsel, seperti dilansir Al Jazeera kemarin.
Pyongyang, menurut Baik, sudah mengonfirmasikan kepada Seoul bahwa mereka akan mengirimkan utusan ke DMZ pada tanggal yang telah ditentukan. Hubungan dua Korea bakal menjadi fokus utama perundingan tersebut.
Selain itu, delegasi dua negara akan membahas partisipasi Korut dalam Winter Olympics. Bulan depan, Olimpiade Musim Dingin itu bakal dihelat di Kota Pyeongchang, Provinsi Gangwon, Korsel. ”Bakal ada perbincangan serius terkait kerja sama dua negara. Kedua pihak juga akan bertukar dokumen,” lanjut Baik.
Sejak tahun berganti, hubungan dua Korea membaik. Dalam pidato tahun barunya, pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un menyatakan bahwa dirinya membuka peluang untuk berdialog dengan Korsel. Saat itu, dia menyebut perdamaian Korut dan Korsel sebagai isu yang sangat penting dan mendesak.
Sebelum menyatakan kesediaannya untuk berdialog dengan Korsel, Korut sudah menunjukkan iktikad baik. Pada 3 Januari, pemerintahan Jong-un akhirnya menyambungkan kembali hotline lintas perbatasan yang mereka tutup sepihak sejak 2016.
Kini perbaikan hubungan dua Korea lewat sambungan telepon itu lantas berlanjut ke pemulihan kerja sama lewat dialog tingkat tinggi. Presiden Korsel Moon Jae-in menyambut baik reaksi Korut. Pemimpin 64 tahun itu berharap, cita-citanya memulihkan hubungan Korsel dan Korut ke titik normal tercapai.