Korlantas Polri Ubah Ujian SIM, Sahroni Soroti Tes Psikologi
jpnn.com, JAKARTA - Korlantas Polri resmi mengubah sirkuit untuk ujian praktik pembuatan surat izin mengemudi (SIM) ke masyarakat. Kebijakan baru ini mendapat dukungan dari Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni.
Sahroni menilai Polri sangat adaptif dalam menghadapi perubahan dan kebutuhan masyarakat di lapangan. Sehingga Komisi III DPR mengapresiasi respons cepat Korlantas dalam melakukan adaptasi kebijakan tersebut.
"Karena intinya ujian SIM ini materinya harus relevan. Yang saya lihat selama ini materinya seperti jalur angka 8 itu agak tidak masuk akal. Kalau yang jalur S saya pikir merupakan kondisi yang kerap dihadapi pengguna jalan saat bernanuver menghindari obstacle, jadi masih make sense-lah,” ujar Sahroni dalam keterangannya Kamis (3/8).
Kendati demikian legislator Partai Nasdem ini masih menunggu Korlantas Polri untuk melakukan perkebangan lebih lanjut terkait kebijakan baru tersebut. Bahkan ia menyoroti soal tes psikologi.
Sahroni menginginkan, tes psikologi Polri dapat benar-benar mampu mengetahui kesiapan mental calon pemegang SIM.
“Namun, kami masih tunggu juga inovasi dari segi tes psikologi. Jangan sekedar formalitas administrasi, cari pendekatan yang lebih up to date lagi. Kalau perlu libatkan ahlinya di sana,” katanya.
Alasan Sahroni menyoroti soal tes psikologi ini, karena masih maraknya aksi arogansi oknum-oknum masyarakat di jalanan.
"Karena dari hari ke hari, kasus arogansi di jalanan ini semakin marak. Nah salah satu solusinya pencegahannya, ya, pada saat ujian SIM itu," tuturnya.