Korsel Batal Boyong Pemerintahan
Selasa, 12 Januari 2010 – 09:25 WIB
Chung lalu menyebut bahwa proyek pemindahan itu berbahaya dan tidak bijaksana. Dia menunjukkan penelitian yang sudah dilakukan, yang menyebut pembagian pusat pemerintahan itu akan menghabiskan anggaran USD 4,4 miliar per tahun. Pemerintah juga menyatakan bahwa rencana tersebut inefisien. Sebab, para pejabat harus menempuh jarak jauh hanya untuk mengikuti rapat.
Chung menambahkan bahwa pemerintah berencana untuk mengembangkan kota baru itu sebagai kawasan industri dan pusat pendidikan. Kebijakan tersebut diharapkan akan meredam kemarahan warga setempat dan kota-kota di sekitar kota kecil bernama Sejong yang tak terjamah pembangunan. Padahal kota itu diambil dari nama Raja Sejong, Sang Agung, yang menemukan huruf Korea.
Seperti ditulis Associated Press, perdana menteri juga mengungkapkan sejumlah perusahaan besar seperti Samsung dan Hanhwa telah menunjukkan ketertarikannya untuk berinvestasi di Kota Sejong. Menurutnya, perusahaan swasta tersebut segera mengajukan proposal detailnya.