Koruptor di Penjara Berkah Para Napi
Kamis, 14 Januari 2010 – 18:46 WIB
"Yang terjadi, di tahanan sering terjadi keributan. Nah, karena koruptor banyak uang, menjadi berkah bagi para napi lain jika ada koruptor masuk penjara. Para koruptor itu oke diberi perlakuan khusus, tapi ya itu, kompensasinya, dia mengeluarkan uang untuk kegiatan para napi. Jadi, kalau ada koruptor yang mendapat prioritas berlebihan, ya wajar," ujar Anton, yang mengaku dulu juga mendesak agar Tommy Soeharto dipindah ke LP Nusa Kambangan agar di LP sana banyak kegiatan. Anton yang pernah hidup di bui selama 18 tahun 7 bulan, hanya ingin agar kehidupan para napi di penjara bisa lebih.
Namun dikatakan, model perlakuan khusus untuk koruptor itu tidak bisa terus-terusan diterapkan. Ini, kata pria kelahiran 1957 itu, hanya bersifat darurat tatkala pemerintah belum punya anggaran untuk membeli alat-alat kegiatan napi. Menurutnya, kasus fasilitas yang diterima Artalyta Suryani tidak perlu dibesar-besarkan, tapi justru dilihat kenapa seperti itu. Di rumah tahanan (rutan), perlakuan kepada para napi koruptor juga berbeda dengan napi politik dan napi kriminal.