Koruptor Pasti Malu Mendengar Kisah Orang-Orang yang Bertemu Pak Ganjar Ini
"Kui dudu nggone kulo (itu bukan punya saya), akeh sing ngomong ngopo ora digawe wae (banyak yang bilang kenapa tidak dipakai), kulo ajrih kalih gusti Allah (saya takut pada Allah)," ucapnya.
Mulyadi yakin bahwa uang yang ditemukannya itu pasti ada pemiliknya. Dia tidak berkeinginan memiliki, karena memang bukanlah haknya. Dia berpikir, mungkin si pemilik uang itu ingin menggunakannya untuk keperluan mendesak.
"Alhamdulillah Gusti Allah mbales, kulo sekeluarga sehat (saya dan keluarga selalu diberikan kesehatan), rejeki lancar, kulo ditulungi wong akeh (saya ditolong orang banyak)" jelasnya.
Kisal lain disampaikan Tan Le Hok Fuk atau Kakek Afuk (50). Pemulung asal Solo ini nekat bersepeda Solo-Pasuruan hanya demi mengembalikan dompet kepada pemiliknya.
Kepada Ganjar, Kakek Afuk menceritakan awalnya sedang mencari rongsok di jalanan. Ketika itu, dia menemukan dompet berisi STNK dan KTP yang menunjukkan bahwa pemiliknya ada di Pasuruan.
"Dalam hati saya seperti ada yang membisiki, kui balekno, dudu nggonmu (itu dikembalikan, bukan milikmu). Lalu, saya berniat mengembalikan," ucapnya.
Kakek Afuk bahkan rela menjual handphone miliknya untuk memperbaiki sepeda dan ongkos ke Pasuruan. Akhirnya, dompet itu bisa dia kembalikan ke pemiliknya dengan bersepeda ke Pasuruan.
Ganjar juga mendengarkan kisah Widiyanti (33), penjual sayur dan gorengan keliling asal Kebumen.