Korut Disebut Ujicobakan Senjata pada Anak-anak
Jumat, 24 Juli 2009 – 14:13 WIB
Waktu itu, tutur Im, ia memiliki seorang komandan yang kebetulan mempunyai putri cacat mental berusia 12 tahun. Sesuai kebiasaan, anak sang komandan pun harus diserahkan kepada pihak berwenang di rezim pemerintahan tersebut, kendati ia berusaha keras mencegahnya. Sedari awal sang komandan diceritakan sudah menolak pengambilan putrinya itu.
"Namun setelah tekanan yang hebat dan terus-menerus dari para atasannya di militer, ia akhirnya harus menyerah juga. Saya melihat langsung saat gadis kecil itu dibawa pergi. Dan ia (sang anak) tak pernah kelihatan lagi sejak itu," tutur Im pula dengan nada penyesalan mendalam. (ito/JPNN)