Korut Semakin Agresif, Tiongkok pun Resah
jpnn.com - Ketegangan di Semenanjung Korea tidak menunjukkan tanda-tanda mereda. Setelah AS menempatkan kapal perangnya di perairan sekitar Korea, Korut segera menggertak. Mereka mengaku siap melancarkan serangan jika terus-menerus ditekan.
Ancaman itu, sepertinya, tidak main-main. Pencitraan satelit menunjukkan adanya perubahan aktivitas di wilayah uji coba nuklir Korut di Punggye-ri, Kilju County, Provinsi North Hamgyong.
”Aktivitas selama enam pekan itu mengindikasikan persiapan final untuk melakukan tes nuklir,” ujar pakar militer dan program misil Korut Joseph Bermudez kepada CNN kemarin (13/4). Dia memimpin 38 North, lembaga yang mengawasi pergerakan militer Korut.
Tahun lalu mereka merilis laporan tentang kemungkinan adanya uji coba nuklir di negara yang dipimpin Kim Jong-un tersebut. Ternyata benar. Pada September 2016, Korut melakukan uji coba nuklir.
Menurut Bermudez, kegiatan di Punggye-ri saat ini hampir sama dengan momen sebelum peluncuran nuklir pada tahun-tahun sebelumnya. Sejak akhir Februari lalu, peralatan-peralatan baru berdatangan.
Ada peningkatan aktivitas di pusat komando dan penggalian tanah serta aliran air yang dipompa dari area pintu masuk ke wilayah uji coba di bawah tanah.
Pada gambar satelit terbaru yang mereka dapatkan, di Punggye-ri, tidak lagi ada penggalian. Air juga berhenti dipompa. ”Itu mengindikasikan bahwa sebentar lagi akan dilakukan uji coba,” tegasnya. Jika benar, itu menjadi uji coba keenam.
Selama ini Korut lima kali melakukan uji coba program nuklirnya. Yaitu, Oktober 2006, Mei 2009, Februari 2013, serta Januari dan September 2016. Tiga uji coba terakhir dilakukan saat periode kepemimpinan Jong-un.