Kota Bogor Siaga Satu

jpnn.com - BOGOR- Menghangatnya konstelasi politik memaksa kepolisian menaikkan status keamanan Kota Bogor. Kepala Polres Bogor Kota, AKBP Bahtiar Ujang Purnama menetapkan status siaga satu setelah adanya saling klaim kemenangan antara dua pasangan, yakni pasangan nomor urut dua, Bima Arya-Usmar Hariman dan pasangan nomor urut tiga, Achmad Ru'yat-Aim Halim.

"Status itu ditingkatkan setelah adanya saling klaim kemenangan dua pasang calon berdasarkan hasil perhitungan cepat yang mereka lakukan, yang menujukkan jika mereka masing-masing unggul," ujar Bahtiar ketika ditemui usai menjadi narasumber dalam dialog Obsesi Radar Bogor (Group JPNN), di Graha Pena, Yasmin, Selasa (17/9).

Saat ini, semua personel polisi telah disiagakan di lokasi-lokasi yang menjadi pusat konsentrasi massa dan rawan konflik.
"Lokasi-lokasi tersebut adalah hasil diskusi bersama panitia pemungutan suara (PPS), panitia pemungutan kecamatan (PPK), dan KPU Kota Bogor. Bahkan, masing-masing posko kemenangan setiap calon menjadi perhatian khusus dari anggota polisi yang melakukan penjagaan," katanya.

Hingga semalam, sejumlah PPS di empat kecamatan masih melakukan rapat pleno perhitungan suara di tingkat kelurahan. Selama penghitungan berlangsung, Bahtiar menambahkan,   personelnya terus melakukan pengawalan. "Kita kawal di masing-masing PPS, mulai dari perhitungan sampai penyerahan hasil surat suara ke tingkat kecamatan untuk diplenokan kembali sebelum akhirnya diserahkan ke KPUD," tutur dia.

Menurut dia, anggota dari Polsek, anggota intelijen dan dari Polres Bogor Kota disiagakan untuk mengawasi proses perhitungan yang dilakukan petugas PPS di tiap kelurahan. "Ini untuk mencegah upaya menggagalkan proses perhitungan suara yang dilakukan pihak-pihak yang tidak puas dengan pelaksanaan pilwalkot," katanya. (bac)