Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

KPAI: Ada Anak Sopir Ojol Harus Tunggu Ayahnya Pulang Untuk Kerjakan Tugas Sekolah

Senin, 13 April 2020 – 15:38 WIB
KPAI: Ada Anak Sopir Ojol Harus Tunggu Ayahnya Pulang Untuk Kerjakan Tugas Sekolah - JPNN.COM
Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti. Foto: istimewa/Humas KPAI for JPNN.com

Ada siswa SD yang mendapat tugas menyalin 83 halaman buku cetak sebagai bentuk penugasan dari gurunya. Contohnya, pelajar kelas 4 SD ditugaskan menuliskan bacaan salat, mulai dari bahas Indonesianya, Bahasa latinnya dan Bahasa arabnya.

"Padahal semuanya ada di buku cetak. Banyak siswa yang mengaku dapat tugas menjawab soal, tetapi harus dituliskan soalnya padahal ada di buku cetak mereka," katanya.

Masih adanya penerapan jam belajar yang kaku seperti ketika di sekolah dalam kondisi mormal, hingga keluhan tidak memiliki kuota dalam pembelajaran daring terutama untuk pengadu yang kepala keluarganya merupakan pekerja upah harian.

"Pembelajaran daring ternyata juga dikeluhkan oleh anak-anak dari keluarga kurang mampu. Ada supir ojek online yang memiliki tiga anak (2 di jenjang SD dan 1 di jenjang SMA) kewalahan dalam membeli kuota internet, padahal penghasilan sebagai ojol menurun drastis," sebut Retno.

Seorang guru di Yogyakarta juga menceritakan bahwa pembelajaran daring dengan para siswa hanya bisa dilakukan pada minggu pertama belajar di rumah. Setelah itu sudah tidak bisa lagi karena orang tua peserta didiknya tidak sanggup lagi memberli kuota internet.

Masalah lainnya, siswa tidak memiliki laptop atau komputer PC sehingga kesulitan dalam ujian daring yang akan dilaksanakan akhir April-Mei 2020, oleh sebagian siswa dari keluarga yang kurang mampu secara ekonomi.

"Ada anak sopir ojol yang mengaku gantian menggunakan handphone dengan ayahnya. Kalau siang dipakai bekerja. Jadi malamnya baru bisa digunakan si anak untuk mengerjakan tugas dari gurunya," demikian disampaikan Retno yang juga mantan guru di Jakarta ini.

Satu lagi, masalah sinyal juga menjadi kendala di beberapa daerah yang berbukit-bukit, akibatnya ada siswa yang setiap hari harus berjalan 10 km untuk mendapatkan signal dan wifi. (fat/jpnn)

KPAI menerima 213 pengaduan selama tiga pekan berlangsungnya pembelajaran jarak jauh.

Redaktur & Reporter : M. Fathra Nazrul Islam

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close