Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

KPK Harus Telisik Pelanggan RA

Kamis, 14 Mei 2015 – 21:01 WIB
KPK Harus Telisik Pelanggan RA - JPNN.COM
Psikolog Forensik, Reza Indragiri Amriel. Foto JPNN.com

Kalau untuk kasus RA yang katanya punya 200 anakbuah, baiknya dibuka gak pelanggannya ini?

Di Barat, ketika terjadi skandal seks, keterkejutan publik yang terfokus pada kontak seksual terlarangnya itu tidak lama, hanya satu dua hari. Selebihnya publik akan terfokus pada siapa ini yang sudah melakukan kontak seksual ini.

Jadi bicara skandal seks kita tidak usah bicara lama-lama tentang seksnya, tapi kita harus cari tahu siapa pejabat tinggi, siapa orang-orang penting yang sudah melakukan perilaku itu, melakukan kontak seks di luar pernikahan, melakukan atau terlibat dalam gratifikasi seks, korupsi, itu bahasan-nya ke situ.

Itu tadi saya katakan, kita tidak hanya bicara angka Rp80-200 juta, jauh lebih besar lagi walaupun sulit diangkakan.

Fenomena ini apakah ada keterkaitan dengan perubahan budaya masyarakat kita?

Kita jangan menyerahlah pada budaya pelacuran, tidak ada itu budaya pelacuran. Tinggal lagi konsekuensi dasar, kalau kegelisahan kita bahwa pelacuran sudah sampai pada gang-gang sempit, sekarang polisi sudah tekan tombol, tinggal lagi polisi mau tidak terus melangkah. Jangan sampai tombol sudah ditekan lalu ditinggal.

Pada saat yang sama tidak mungkin polisi kerja sendirian, masyarakat juga harus bekerja. Kalau saya ya, cenderung, kalau perlu nih, tanpa ada maksud apapun, KPK mestinya pantau posisi AA, RA segala macam. Telisik siapa tamu-tamunya, pintu masuknya (mengusut korupsi) justru dari situ.

Kan dalam kasus korupsi berlaku pembuktian terbalik. Bagaimana seorang tersangka korupsi membuktikan dia tidak korupsi, nah tinggal ditanya saja ini anda bisa transaksi dengan RA melibatkan angka sampai Rp 80-200 juta rupiah ini uang dari mana? Kalau orang tersebut tidak bisa menjawab, berarti itu korupsi. Logika macam itu berlaku untuk pemberantasan korupsi. (fat/jpnn)

Prostitusi Online belakangan menjadi fenomena yang menarik perhatian masyarakat. Mulai dari tewasnya perempuan cantik di indekosnya daerah Tebet,

Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close