KPK Sambangi Markas PDIP, Suasana Hangat, Ada Kesepakatan
Karena itu, KPK mengajak parpol untuk melatih kader-kader terbaiknya menjadi penyuluh antikorupsi. Dengan begitu, ketika kader partai menjabat, semua komponen itu bisa diimplementasikan.
"KPK siap bekerja sama dengan PDI Perjuangan, semisal bagaimana membuat sistem pengaduan. Kami tawarkan ke partai-partai, mari bersama-sama membangun sistem antikorupsi. Karena KPK tak mungkin bisa bekerja sendiri," kata Kumbul.
Hasto Kristiyanto menyatakan pihaknya selalu siap bekerja sama dengan KPK. Termasuk dalam rangka pelatihan penyuluh antikorupsi demi menyukseskan program SIPP ini. Bahkan, Hasto juga mengusulkan KPK agar menawarkan peserta mendapatkan sertifikasi setelah mengikutinya.
"Nanti dilatih bersama dengan KPK sehingga mendapat sertifikasi itu. Kami ada sekolah partai yang bikin pelatihan juga. Jadi nanti bisa disatukan. Akan sangat bagus kalau di setiap provinsi, kami punya penyuluh antikorupsi," kata Hasto.
Lebih jauh Hasto mengatakan, kerja sama PDIP dan KPK akan sangat baik dalam upaya pencegahan korupsi. PDIP memahami sepenuhnya bahwa KPK dibentuk sebagai salah satu wujud amanat reformasi, sebagai jawaban atas keadaan era Orde Baru dimana KKN sangat luar biasa.
Hasto menambahkan, pihaknya memberi masukan ke KPK agar mendorong perbaikan sistem politik. PDIP menilai bahwa korupsi terjadi karena sistem politik yang cenderung liberal dan berbiaya tinggi.
Buktinya, jika Pemilu 2004 saja berbiaya Rp 3 triliunan, untuk pemilu 2024, KPU mengajukan anggaran hingga lebih dari Rp 100 triliun. Belum lagi dihitung biaya politik di lapangan yang harus dikeluarkan partai dan calon.
"Jadi selain pendidikan pencegahan korupsi, kita harus kembalikan sistem politik ini. Karena sistem yang sekarang itu sangat mahal akibat liberalnya itu," pungkas Hasto.