KPU 'Dihadiahi' Piala dan Sejumlah Mata Uang
Senin, 06 Juli 2009 – 16:09 WIB
Dijelaskan Firman, untuk uang pecahan seratus rupiah dan lima ratus rupiah, ia mengatakan itu sebagai gambaran bahwa selama ini KPU selalu kekurangan uang dan rakyat siap membantu dengan cara patungan. Selanjutnya, uang dolar AS menggambarkan bahwa pemilu yang terselenggara saat ini tidak lepas dari campur tangan asing, di mana KPU mereka tuding sebagai antek-antek asing tersebut.
Sementara itu untuk uang kertas real yang mereka bawa, menggambarkan kondisi TKI Indonesia yang memprihatinkan ketika bekerja di Arab Saudi. Kemudian yang terakhir, untuk mata uang dolar Hongkong, para mantan aktivis 98 ini mengumpamakannya sebagai gambaran para pejabat di negeri ini yang kerap bepergian belanja menghambur-hamburkan uang rakyat ke negara tersebut.