Kramat Tunggak, Kawasan Merah yang Kini Jadi Pusat Dakwah
Mantan PSK Jadi Pedagang, Tukang Parkir Jadi TakmirSenin, 27 April 2009 – 08:01 WIB
Beberapa langkah itu, antara lain, memasang lampu penerangan yang lebih banyak di sepanjang Jalan Kramat Raya. Selain itu, warga juga mengintensifkan patroli di bibir-bibir trotoar untuk mengusir para PSK yang lazimnya berpartner dengan para tukang ojek di sekitar jalan tersebut. ''Itu berlangsung sejak 2004. Kami didukung Pemda Jakarta Utara,'' tutur pria 30 tahun itu.
Tak berhenti sampai di situ. Warga yang sudah benar-benar gerah akan praktik esek-esek itu memberikan kesempatan bagi para pedagang asongan dan kaki lima untuk membuka pasar kaget tiap akhir pekan. Akibatnya, jalanan yang sebelumnya sepi menjadi ramai dan padat dengan kegiatan. ''Karena ramainya lokasi di sepanjang jalan ini, PSK mulai risi dan lama-lama menyingkir dengan radius lebih jauh dari JIC,'' kata Inang.
Tapi, langkah yang terakhir tersebut ternyata juga berdampak negatif. Jalanan seluas enam meter tersebut menjadi langganan macet ketika pasar kaget dimulai. Selain itu, sampah yang timbul akibat pasar itu juga kerap mengganggu aktivitas warga pada pagi harinya. ''Namun, itu risiko,'' ujarnya lantas tersenyum.