Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kreasi Hamzah

Oleh Dahlan Iskan

Jumat, 31 Mei 2019 – 04:14 WIB
Kreasi Hamzah - JPNN.COM
Dahlan Iskan.

Harga porang di tingkat petani sekarang ini sekitar Rp 7.500/kg. Dalam bentuk umbi bersih.

Tiba di pabrik umbi itu dicuci dengan mesin. Sisa-sisa tanahnya harus tidak ada lagi. Lalu dihancurkan. Diperah.

Perahan porang itu dicampur air yang banyak. Dialirkan melingkar-lingkar. Agar unsur oksalat yang ringan terpisah dari glukomanan yang berat. Glukomanan yang mengental itulah yang jadi tepung. Disebut tepung konyaku.

Cairan oksalatnya dibuang. Unsur oksalat itulah yang membuat umbi porang gatal. Tidak bisa dimakan. Bahaya. Oksalat bisa merusak ginjal.

Mesin pemisah oksalat itu harganya bisa Rp 1,5 miliar. Impor. Namun Hamzah bisa menciptakannya dengan harga Rp 400 juta.

Tepung konyaku itulah yang jadi bahan baku makanan. Di Jepang menjadi mie. Atau beras.

Mie/beras dari porang itu disebut shirataki. Dijual di toko-toko bahan makanan Jepang. Di Jakarta harga beras shirataki itu Rp 260.000/kg.

Anak saya ternyata sudah lama selalu makan nasi shirataki. Isna Iskan itu. Sejak lama. Sejak ingin badannya bagus.

Proses membuat tepung porang tidak perlu fisika maupun kimia. Cukup mekanika. Untuk memisahkan unsur oksalat dengan glukomanan.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

X Close