Kredibiltas Instan dan Tren Mewah Virtual Sneaker
Pada tahun 2021, Nike mengakuisisi RTFKT, sebuah perusahaan yang menciptakan barang koleksi digital/NFT terkait dengan game dan kultur Tahun lalu sneaker dalam bentuk digital terjual lebih dari $200,000, dan Nike baru-baru ini dilaporkan mencapai hampir $300 juta dalam penjualan dan royalti NFT.
Pihak lain, seperti Michael Fan, juga menunjukkan potensi kecerdasan buatan, atau AI, untuk menginspirasi desainer masa depan lewat koleksi datanya yang sangat besar.
"Misalnya, kita tinggal mengetik, 'Desain sneaker untuk saya, yang sesuai dengan tampilan estetika publik,' dan ini akan mencakup data yang sangat besar untuk menghasilkan desain yang unik," kata Michael.
Teknologi-teknologi ini menjadi tanda tahap awal bagaimana kultur sneaker akan terus bergerak maju, karena teknologi ini mengatasi banyak masalah keberlanjutan dan produksi sneaker.
Pada saat yang sama, merek olahraga Asia dan Tiongkok, seperti Anta, sedang meningkat dan menyadari kalau mereka tidak hanya memiliki kemampuan untuk memproduksinya, tapi juga memiliki pasar yang besar, dan mungkin tidak memerlukan merek dan dukungan dari negara-negara barat.
Pada tahun 2022, pendapatan Anta di Tiongkok melampaui $11,2 miliar, melampaui pendapatan Nike sebesar $10,75 miliar untuk menjadi merek olahraga terbesar di Tiongkok.
Dan banyak sneakerhead dan pakar percaya kalau ini akan jadi tren yang berpotensi mendunia di tahun-tahun mendatang, sama seperti perusahaan-perusahaan Asia yang mengambil alih pesaing mereka di bidang elektronik dan kendaraan, seperti Samsung, Sony, Hyundai, dan Toyota.
Jadi, meski saat ini merek-merek Barat sebagian besar diproduksi di Asia untuk tujuan ekspor, banyak yang melihat kondisi ini akan berubah di tahun-tahun mendatang.