Kredit Perumahan Hanya Naik Tipis
Angka tersebut naik dari Juni Rp 4,19 triliun per Juni 2016. Pertumbuhan yang tipis ini karena lesunya penyaluran KPR di sektor perbankan yang berimbas pada SMF.
Di sisi lain untuk menambah jumlah mitra bank tidaklah mudah, khususnya menjaring bank swasta.
“Saat bank menahan diri untuk menyalurkan kredit. Kami juga tidak bisa memaksa target pertumbuhan bisnis,” terang Heliantopo di Jakarta belum lama ini.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo mengaku kesulitan perusahaannya merambah bank swasta adalah karena perbedaan karakter nasabah yang dibiayai.
Bank swasta saat ini lebih fokus pada nasabah KPR dengan nilai di atas Rp 750 miliar.
Sementara SMF membidik bank penyalur KPR dengan nilai di bawah Rp 750 miliar dengan segmen masyarakat menengah ke bawah.
“Perbedaan segmen inilah yang menjadi kendala. Selain juga karena bank swasta kemungkinan mendapat dana lebih murah,” kata Ananta. (ers)