KRI Bima Suci dan Taruna AAL Pukau Warga Port Said
Proses pembuatan KRI Bima Suci dilaksanakan di Spanyol sejak akhir 2015.
Pada 12 September 2017 lalu kapal tersebut dikukuhkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut, Laksamana TNI Ade Supandi, di Freire Shipyard, Vigo, Spanyol.
KRI Bima Suci akan menggantikan tugas KRI Dewaruci, yang selama lebih dari 60 tahun telah menjadi duta Indonesia yang berlayar ke seluruh dunia, untuk Naval Diplomacy sekaligus membawa misi diplomasi budaya.
Dibandingkan pendahulunya, KRI Bima Suci memiliki dimensi yang hampir dua kali lipat lebih besar, serta antara lain memiliki keunggulan pada instrumen navigasi pelayaran yang lebih canggih serta alat komunikasi dan penggunaan data digital.
Dalam sambutannya, Duta Besar LBBP RI Cairo, Helmy Fauzy, mengungkapkan kegembiraannya atas bergabungnya KRI Bima Suci kedalam jajaran kapal layar latih TNI AL.
Helmy mengatakan pentingnya peran KRI Bima Suci untuk menjadi duta Indonesia serta mengukuhkan kembali jati diri bangsa sebagai negara maritim.
Hal ini terutama mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan posisi yang sangat strategis, tapi juga mengalami tantangan dalam menjaga dan mengelola secara optimal potensi dan kekayaan baharinya.
“Dengan kecerdasan kita, posisi strategis ini lah yg justru dapat kita jadikan salah satu modal atau kekuatan bagi bangsa Indonesia untuk tumbuh maju dan berkembang sebagai sebuah bangsa yg disegani di pergaulan dunia. Kehadiran kapal layar canggih Bima Suci ini ditengah tengah kita hendaknya menjadi momentum kita bersama untuk membangkitkan kembali semangat kebaharian untuk menjadikan Indonesia sebagai negara maritim yang besar, kuat, disegani dan berdaulat,” ujar Dubes Helmy