KRI Teluk Manado-537 Angkut Brigif 6 Kostrad

jpnn.com - SEMARANG – Kapal Perang Republik Indonesia KRI Teluk Manado–537 kembali melaksanakan tugas pergeseran pasukan Brigade Infanteri 6 Kostrad yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Pengamanan Perbatasan RI-Papua Nugini (PNG). KRI Teluk Manado tiba di Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Selasa (8/12), setelah berlayar dengan rute Papua – Makassar – Semarang.

Komandan Teluk Manado-537 Mayor Laut (P) Priyo Dwi Saputro mengatakan, kapal dan seluruh anak buah kapal selalu siap mendukung operasi angkutan laut militer. Kali ini melaksanakan dukungan pergeseran pasukan Brigif 6 Kostrad usai melaksanakan operasi pengamanan perbatasan RI – Papua Nugini telah berlangsung dengan lancar tanpa halangan dan kini kapal sedang melaksanakan debarkasi personil serta material.

Menurut lulusan AAL tahun 1999 itu, operasi pergeseran pasukan dan material merupakan salah satu tugas dan fungsi Kolinlamil sebagai pembina kemampuan sistem angkutan laut militer.

“Dengan menyelenggarakan Serpas TNI yang meliputi personel, peralatan dan perbekalan ini, baik yang bersifat administratif maupun taktis strategis, KRT Teluk Manado-537 telah menjalankan fungsinya sebagai KRI yang berada di bawah binaan Kolinlamil dalam menjalankan Undang-Undang,” ujarnya.

Menurut mantan Palaksa KRI Banda Aceh-593 itu, Serpas merupakan tugas pertamanya sebagai Komandan KRI dalam mendukung fungsi Kolinlamil yang merupakan Kotama di mana secara fungsi di bawah komando Panglima TNI.

KRI Teluk Manado-537 merupakan Kapal Perang jenis Landing Ship Tank (LST) Type Frosch yang memiliki berat 1.900 ton dengan dimensi 90,70 meter x 11,12 meter x 3,4 meter, yang ditenagai oleh dua mesin diesel, dua shaft menghasilkan 12,000 bhp, yang sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 18 knot dan mampu mengangkut kargo hingga seberat 600 ton.

Kepala Dispen Kolinlamil, Bazisokhi Gea, mengatakan KRI Teluk Manado-537 dibuat di galangan VEB Penee Werft Wolgast, Jerman Timur, pada tahun 1977 dan saat ini berada di jajaran Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta.(fri/jpnn)