Kriiinng...Trump Dobrak Tradisi yang Bertahan Sejak Era Jimmy Carter
”Saya rasa (telepon, Red) ini tidak akan mengubah kebijakan yang sudah pemerintah AS terapkan selama beberapa dekade,” kata Menteri Luar Negeri Wang Yi. Tapi, Beijing tetap saja melayangkan protes terhadap Washington terkait dengan aksi kontroversial Trump tersebut.
Juga, pemerintahan Presiden Xi Jinping sama sekali tidak menyalahkan Trump atas perbincangan telepon itu. Mereka yakin bahwa Taiwan-lah yang lebih pantas disalahkan.
Pada kesempatan terpisah, Dewan Keamanan Nasional (NSC) menegaskan bahwa perbincangan telepon Trump dan Tsai tidak mengubah kebijakan AS terhadap Taiwan serta Tiongkok. ”Tidak ada yang baru dalam kebijakan luar negeri kami terhadap dua wilayah yang terpisahkan selat tersebut,” papar Emily Horne, juru bicara NSC.
Trump juga berbincang lewat telepon dengan Presiden Filipina Rodrigo Duterte Jumat lalu. Dalam kesempatan itu, Trump menyebut perang antinarkoba yang dicanangkan sang presiden dan memantik kecaman dunia tersebut sebagai hal yang sudah benar. ”Metode yang Anda gunakan untuk memberantas narkoba di negara Anda sudah tepat,” kata Trump seperti ditirukan Duterte kemarin.
Selain itu, menurut Duterte, Trump mengundang dirinya untuk singgah di kediaman sang presiden terpilih jika sedang berada di AS. ”Jika saya ada di sana, dia minta dikabari,” kata pemimpin 71 tahun tersebut.
Kabarnya, Trump mengundangnya ke Kota New York dan Washington DC. Duterte, yang beberapa kali mengkritik Obama, optimistis bahwa hubungan AS dan Filipina di era Trump akan jauh lebih baik. (afp/reuters/hep/c11/any/jpnn)