Krisis Air Bersih di Rusunawa, Satu Keluarga Dijatah Dua Galon Perhari
jpnn.com, BATAM - Krisis air bersih masih terus berlanjut di rumah susun sewa (rusunawa) Pemko Batam I, Tanjunguncang, Batam, Kepri. Ratusan kepala keluarga di sana kian kesulitan mendapatkan air bersih karena pasokan terbatas.
Bahkan, satu kepala keluarga (KK) hanya dijatah dua galon perhari. Dijatah dua galon perhari tentu tentu saja tak mencukupi. Sebab satu KK dengan rata-rata tiga sampai empat jiwa tentu membutuhkan lebih banyak air lagi.
Dua galon hanya bisa untuk mandi satu sampai dua orang saja. Sementara untuk kebutuhan mencuci pakaian, dan peralatan dapur, serta cuci kakus, warga harus putar otak lagi.
Ada yang numpang ke rumah keluarga terdekat, juga ada yang harus berbagi untuk mencuci. "Kadang rela tak mandi kalau pakain suda numpuk. Tak sanggup mau beli air galon semua. Air galon paling untuk masak saja," kata Yuni, seorang penghuni Pemko Batam I di Tanjunguncang, Selasa (26/3).
Hingga kemarin warga masih harus antre dan berdesak-desakan menimba air dari bak penampungan utama rusun. Janji pihak PT Adhya Tirta Batam (ATB) untuk suplai empat tanki air perhari belum berjalan. Hanya dua tangki yang diantar, itupun tidak setiap hari.
"Dua tangki bagi 270 KK penghuni, ya paling dua galon. Bayangkanlah itu mana cukup sehari pakai hanya dua galon," ujar Yuni.
Senada disampaikan pengelola rusunawa Pemko Batam I, M Syafril. Menurut dia, krisis air bersih masih terus berlanjut karena suplai air dari ATB masih tersendat. Suplai air melalui pipa sama sekali tak bisa diharapkan karena sudah berbulan-bulan tak mengalir. Begitu juga melalui tangki tidak sesuai yang dijanjikan karena hanya dua tangki yang diantarkan.
"Janjinya empat (tangki perhari, red). Tapi cuman antar kadang hanya dua tangki," ujar Syafril.