Kroasia Vs Inggris: Aroma Balas Dendam
Melihat komposisi starting XI ketika kalah 0-6 dari Spanyol bulan lalu ada tiga nama baru disana. Yakni Lovre Kalinic (kiper), Matej Mitrovic (bek), dan Ivan Santini (penyerang).
Dibandingkan dua nama lain, maka Kalinic paling mendapat sorotan. Bukan hanya karena dibobol enam gol oleh tim juara dunia 2010 itu. Melainkan juga Kalinic tercatat membuat gol bunuh diri usai terkena bola pantulan hasil tendangan Marco Asensio.
“Regenerasi ini adalah tantangan kami saat ini. Dan kami menghadapi salah satu tim muda terbaik saat ini dan kami senang dengan pertemuan tersebut,” ujar Lovren.
Pelatih Kroasia Zlatko Dalic kepada The National kemarin berkata tekanan besar ada di tim dalam pertemuan lawan Inggris kali ini. Rekor pertemuan kedua kesebelasan sampai kemarin masih berpihak kepada Inggris. Di antara delapan pertemuan, Inggris berhasil menang empat kali, sekali seri, dan tiga kali kalah.
“Ada kesalahan fatal yang kami buat ketika dibantai oleh Spanyol bulan lalu,” kata Dalic. Meski Calic tidak mendetailkan apa sebabnya, The National menulis jika njomplang-nya kualitas pemain senior dan junior Kroasia adalah penyebabnya.
Tak seperti pemain-pemain senior Kroasia maka pemain-pemain yang dipanggil ini dan punya caps kurang dari sepuluh tidak terasah dengan baik. Banyak di antara mereka yang bermain di luar lima liga elit Eropa. Hanya Mario Pasalic (Atalanta/23 tahun) dan Filip Badaric (Cagliari/26 tahun) yang berkompetisi di liga elit Eropa. Sisanya hanya di kancah kompetisi medioker.
Seperti Dominik Livakovi? (Dinamo Zagreb/23 tahun), Simon Sluga (Rijeka/25 tahun), Karlo Letica (Club Brugge/21 tahun), Antonio Milic (Anderlecht/24 tahun), Karlo Bartolec (Nordsjaelland/23 tahun), Ivan Santini (Anderlecht/29 tahun), dan Marko Livaja (AEK Athens/25 tahun). “Akibatnya karena belum teruji itu para pemain ini belum bisa melejit seperti pemain-pemain kelas dunia Kroasia,” tulis The National. (dra)