KSAD Mengagumi Toleransi dan Keberagaman Kampung Pancasila Banyuwangi
"Ketika menjadi KSAD saya sosialisasikan ke seluruh jajaran di wilayah harus ada 'Kampung Pancasila'," kata dia.
Menurutnya, republik ini diperjuangkan dan merdeka karena oleh banyak agama, suku, dan golongan. "Bukan hasil satu golongan saja. Fondasinya negara kita kebinekaan, tiangnya persatuan, atapnya NKRI. Ini yang bikin negara kita kokoh," kata Jenderal Dudung.
Selain mengagumi toleransi masyarakat, Jenderal Dudung juga mengapresiasi pesatnya pembangunan Banyuwangi sejak 13 tahun terakhir.
Dudung mengaku bukan pertama kali datang ke Banyuwangi. Sebelumnya, Dudung, saat masih berpangkat brigadir jenderal, pernah ke kabupaten ujung timur Pulau Jawa itu saat. Dia melihat banyak perkembangan pesat, terutama penerapan digitalisasi di berbagai sektor.
"Saya sudah melihat sendiri pesatnya perkembangan Banyuwangi, bagaimana digitalisasi diterapkan dalam berbagai sektor," ujarnya.
Sementara itu, Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani menjelaskan bahwa "Kampung Pancasila" merupakan desa yang heterogen, walaupun dihuni oleh warga dari berbagai latar belakang berbeda, masyarakat hidup tenang, damai dan kondusif.
"Secara alami, seluruh warga hidup bersama-sama baik dari hal keagamaan, sosial dan budaya," ujarnya.
Di Desa Patoman, lanjut Ipuk, warga juga saling membantu saat acara satu keagamaan digelar, seperti saat warga muslim merayakan Idulfitri dan menggelar pengajian, umat Hindu turut menjaga keamanan di desa.