KSAL Yudo: Laut Harus Jadi Pusat Aktivitas Ekonomi Global
“Oleh karena itu, aktivitas ekonomi kelautan seperti perdagangan, lalu lintas barang dan manusia, rantai pasokan sumber daya alam seperti minyak dan gas, serta komoditas hasil produksi, akan sangat membutuhkan peta laut untuk mendukung keselamatan navigasi,” ujar KSAL.
Selanjutnya, Laksamana Yudo menyampaikan Pushidrosal telah melaksanakan pemetaan dasar laut di perairan Indonesia untuk menghasilkan data batimetri terbaik dengan akurasi dan cakupan yang memadai, selaras dengan program pemetaan bawah laut dari IHO-GEBCO 2030.
“Berbagai langkah tersebut sejalan dengan implementasi hidrografi untuk berkontribusi dalam dekade kelautan perserikatan bangsa-bangsa,” kata Yudo.
Sementara itu, Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Nurhidayat menyampaikan Pushidrosal tidak hanya berfokus pada penyediaan data hidrospasial dalam rangka menjamin keselamatan pelayaran di seluruh perairan Indonesia di tingkat nasional, tetapi juga memiliki peran dan kontribusi di tingkat regional dan internasional.
“Berawal dari peran Hidrografi untuk keselamatan navigasi, hidrografi berkembang untuk mendukung semua kegiatan yang berhubungan dengan laut, termasuk pembangunan ekonomi, keamanan dan pertahanan, batas laut, penelitian ilmiah, pariwisata, mitigasi bencana dan perlindungan lingkungan dan pengelolaan wilayah pesisir,” ungkap Danpushidrosal.
Seminar yang dihadiri langsung oleh Direktur IHO Laksamana Muda Luigi Sinapi ini menampilkan pembicara Deputi Bidang Koordinasi Kedaulatan Maritim Dan Energi, Kemenko Marves RI, Dirjen Manajemen Zona Maritim KKP RI Laksamana Madya Dr. Fujita Masayuki (Kepala East Asia Hidrografi Commission), Mr. Evert Flier (Kepala Komisi Pengawas Gebco), Laksamana Muda Rhett Hatcher (United Kingdom National Hydrographer), Commodore Stewart Dunne (Hidrografer Australia), Dr. Thomas Heege (Manajer Direktur Eomap) serta komunitas hidrografi internasional.(fri/jpnn)