KSP Nilai Pemuda Katolik Menjawab Tantangan Kekinian
Nilai Pancasila Harus Menjadi Realitas Zamanjpnn.com, JAKARTA - Deputi IV Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Bidang Komunikasi Politik dan Diseminasi Informasi, Eko Sulistyo mengapresiasi rencana Pemuda Katolik Komisariat Daerah Sumatera Selatan yang akan mengangkat kembali Pancasila ke dalam wacana publik.
“Acara Pemuda Katolik (Komda Sumsel, red) suatu kegiatan yang positif, khususnya melihat pada tantangan kekinian. Ini selaras dengan yang disampaikan oleh Presiden tentang kontekstualisasi nilai-nilai Pancasila,” ujar Eko Sulistyo saat beraudiensi dengan Pengurus Pemuda Katolik di Kantor KSP, Bina Graha, Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (11/9).
Eko mengungkapkan hal itu untuk merespons rencana Pemuda Katolik Sumsel yang akan menggelar kegiatan Masa Penerimaan Anggota Baru (MAPENTA) dan Seminar tentang Aktualisasi Nilai-nilai Pancasila pada tanggal 7 Oktober 2017.
Tampak hadir dalam audiensi kali ini antara lain Pengurus Pusat Pemuda Katolik, Stefanus Asat Gumas (Ketua Bidang Kaderisasi) dan Friederich Batari (Ketua Bidang Komunikasi dan Informatika) bersama Ketua Pengurus Pemuda Katolik Komda Sumsel, Apriadi Sinaga.
Menurut Eko, Presiden Jokowi sudah menjelaskan bahwa nilai-nilai yang ada di dalam Pancasila harus menjadi realitas zaman. “Kontennya agar nilai-nilai Pancasila itu ada di dalam kepentingan buruh, kaum miskin kota, kelas menengah di Indonesia dan semua elemen masyarakat. Itulah yang ingin dicapai oleh presiden dalam konteks nilai-nilai Pancasila,” tegas Eko Sulistyo.
Eko juga menyampaikan Presiden Jokowi mendorong visi pembangunan Indonesia sentris dan bukan Jawa-sentris. Hal tersebut juga dalam rangka menjawab tantangan zaman, memperkuat dan mempertahankan persatuan Indonesia. Artinya proses itu dalam rangka merealisasikan sila ketiga Persatuan Indonesia.
Pada kesempatan itu, Eko juga menyinggung tentang pembentukan Unit Kerja Presiden Pemantapan Ideologi Pancasila (UKP-PIP). Keberadaan UKP-PIP, kata Eko, semangatnya dalam rangka merealisasikan Pancasila dalam konteks kekinian. “Ini juga diharapkan dapat menjawab tantangan di Sumatera Selatan,” katanya.