KTNA dan INDEF Apresiasi Impor Jagung Nihil
Menurut Winarno, ini merupakan berkah bagi petani dan memacu semangat petani untuk terus berproduksi.
Kebutuhan bahan baku jagung untuk industri pakan ternak maupun para peternak unggas 100 persen dipenuhi dari produksi sendiri.
“KTNA mendukung penuh seluruh program pemerintah, termasuk pengembangan jagung 2017 seluas 3,0 juta hektar, integrasi jagung dengan kebun/hutan serta membangun kemitraan GMPT dengan petani jagung” ujar Winarno.
Di tempat terpisah, peneliti senior INDEF Sugiyono juga menyampaikan apresiasi atas prestasi tidak impor jagung ini.
“Saya mengapresiasi kinerja Mentan Amran. Program jagung sejak 2015 ini telah sukses mengakhiri langganan impor yang sudah berjalan puluhan tahun," kata Sugiyono.
Dia berharap agar aspek hilir mendapat perhatian lebih, yaitu penyiapan alat pengering jagung, pengolahan dan tata niaganya.
"Kemitraan dengan Industri Pakan Ternak ini sudah bagus karena memberikan kepastian pasar dan jaminan harga yang wajar. Sedangkan pihak industri pakan membutuhkan pasokan jagung dari petani sekitar 750 ribu ton perbulan dipenuhi secara kontinu, kualitas dan spesifikasi jagung sesuai standar pabrik,” pungkas Sugiyono. (adv/jpnn)