KTT Asia Timur Tegaskan Komitmen Jaga Perdamaian, Stabilitas, dan Kemakmuran Kawasan
Dalam kesempatan ini, Menko Airlangga juga menguatkan pernyataan Wapres Ma’ruf Amin bahwa KTT Asia Timur harus menjadi jembatan kerja sama ekonomi yang inklusif.
Perekonomian global saat ini menghadapi perang dagang dan proteksionisme, disrupsi rantai pasok, hingga inflasi dan volatilitas pasar energi.
“Kerja sama konkret harus diciptakan untuk mewujudkan Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP) menjadi bukti nyata kontribusi kawasan dalam mencapai konektivitas dan ketahanan,” pungkas Menko Airlangga.
KTT Asia Timur menyatukan RRT, India, Jepang, Selandia Baru, Korea Selatan, Rusia, Amerika Serikat, dan ASEAN dalam satu forum dialog.
Sebagai premier leaders’ dialogue platform di kawasan, KTT Asia Timur adalah wujud kontribusi aktif ASEAN dalam mengelola dinamika kawasan dengan berlandaskan pada nilai-nilai Piagam ASEAN seperti saling menghargai, non-intervensi, resolusi damai, dan kerja sama.
Pertemuan KTT Asia Timur tahun ini dihadiri kepala pemerintahan negara-negara anggota atau yang mewakili, serta Presiden European Council dan Sekretaris Jenderal Shanghai Cooperation Organization sebagai Guest of the Chair.
Pada kesempatan ini, para pemimpin membahas reviu perkembangan kerja sama di bawah platform KTT Asia Timur dan perkembangan hubungan eksternal kawasan.
Beberapa isu utama yang dibahas adalah perkembangan kondisi geopolitik Indo-Pasifik, termasuk di antaranya isu Laut Tiongkok Selatan, Myanmar, Semenanjung Korea, serta konflik di Ukraina dan Timur Tengah.