Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kualitas Rendah, Garam Lokal Kalah Bersaing

Rabu, 28 September 2016 – 01:46 WIB
Kualitas Rendah, Garam Lokal Kalah Bersaing - JPNN.COM
Ilustrasi. Foto: Jawa Pos.Com

Penggunaan garam pada industri petrokimia misalnya untuk pembalut wanita (softex) dan popok bayi. Kemudian industri bahan baku tekstil dan pulp (kertas) untuk proses bletching (pemutihan).

”Persoalan bertambah karena isu negatif tentang impor garam oleh industri pengguna garam. Selanjutnya, penyerapan garam lokal belum optimal karena hanya dilakukan industri pengguna garam,” beber Tony.

Di sisi lain, kebutuhan garam nasional terus meningkat per tahun.

Untuk konsumsi tercatat 700 ribu ton, petrokimia (1,75 juta ton), bleaching (400 ribu ton), aneka pangan (450 ribu ton), dan farmasi atau kosmetik (3 ribu ton).

Sementara itu, penyerapan pengeboran minyak 50 ribu ton, penyamakan kulit (50 ribu ton), pengasinan ikan( 400 ribu ton) dan industri lain (100 ribu ton).

”Pada garam ada dua komponen penting berupa natrium dan klorida. Natrium  penggunaan paling besar untuk industri,” ulasnya.

Menilik data itu, sambung Tony, tantangan serius tengah dihadapi industri garam domestik. Misalnya, daya saing industri perlu ditingkatkan.

Kualitas masih rendah dengan kadar NaCl kurang 94 persen dan impuritis tinggi. Impuritas kalsium dan magnesium rata-rata lebih besar tiga ribu ppm padahal persyaratan maksimal 600 ppm.

JAKARTA – Masalah serius tengah membelit industri nasional berbahan baku garam. Industri lokal dipaksa menyerap garam lokal untuk memenuhi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News

BERITA LAINNYA
X Close