Kubu Mega Terus Lacak Kecurangan
Senin, 20 Juli 2009 – 09:31 WIB
JAKARTA - Kubu Megawati Soekarnoputri-Prabowo Subianto (Mega-Pro) tidak terpengaruh dengan manuver Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang memanfaatkan momentum peledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton untuk menyerang kelompok yang kecewa dengan pemilihan presiden (pilpres). Mereka terus menabulasi berbagai temuan yang mengindikasikan kecurangan pilpres.
"Kami jalan terus," kata Sekretaris II Tim Kampanye Nasional Mega-Pro Hasto Kristiyanto di kantornya di Jalan Cik Di Tiro, Menteng, Senin (20/7). Hasto menyebut, Jumat malam lalu wakil tim Mega-Pro dan Jusuf Kalla (JK)-Wiranto malah berkonsolidasi di Kantor DPP Partai Golkar, Slipi, Jakarta Selatan.
Dari kubu Mega-Pro, hadir Gayus Lumbuun dan Hasto. Sedangkan tim JK-Wiranto diwakili Fahmi Idris dan Rully Chaerul Azwar. ?Sejauh ini, tim JK-Wiranto sudah menemukan NIK (nomor induk kependudukan, Red) ganda sebanyak 22 juta di daftar pemilih tetap (DPT, Red). Ada juga nama pemilih dan NIK sama di atas 10 juta. Data tim kami juga nggak jauh beda,? tutur anggota Komisi VI DPR itu.
Menurut Hasto, pernyataan SBY yang mengaitkan pengeboman dengan pilpres tanpa penyelidikan bisa memicu blunder yang membahayakan stabilitas politik dalam negeri. "Tapi, karena itu persoalan serius, kami agak menahan diri," cetusnya.Ketua DPP PDIP Sonny Keraf mengatakan bahwa SBY terkesan sekadar mencari kambing hitam atas lemahnya kinerja Badan Intelijen Negara (BIN). Dia menegaskan, semua dugaan pelanggaran dan kecurangan, termasuk penghilangan hak pilih rakyat dalam DPT, selalu diselesaikan melalui jalur hukum. ?Tak pernah sedikit pun ada niat untuk melakukan cara-cara anarkistis,? tegas wakil ketua Komisi VII DPR itu.