Kubu Prabowo-Hatta Tersandera Kasus Korupsi
Tapi, kata Emerson, kubu Jokowi pun bukan berarti tak sepi dari beban kasus dugaan korupsi yang melilit partai pendukungnya. Namun, secara kuantitatif, jumlahnya lebih sedikit dibanding kubu Prabowo.
"Di kubu Jokowi-JK, enggak 100 persen steril dari masalah, ada PKB yang tersandera sejumlah kasus," katanya.
Namun Emerson, Jokowi mempunyai keuntungan dengan dukungan dari Partai Nasional Demokrat. Sebagai partai baru, NasDem, masih relatif sepi dari kasus korupsi. "Jadi yang lebih banyak tersandera kasus adalah kubu Prabowo," katanya.
Sementara terkait visi misi tentang pemberantasan korupsi, Emerson melihat visi misi Jokowi-JK, lebih konkrit ketimbang Prabowo-JK. Duet Jokowi-JK, visi misinya lebih menyentuh permasalahan. Sementara Prabowo-Hatta, masih normatif.
"Namun bicara soal program, semuanya memberikan dukungan pada KPK. Masing-masing juga berkomitmen terhadap KPK," katanya.
Tapi bila diamati lebih detil kata Emerson, visi misi yang diusung Jokowi-JK dalam isu antikorupsi lebih konkrit. Duet pasangan yang disokong lima partai itu, langsung menyentuh permasalahan dari sisi aspek hukum. Sedangkan Prabowo, belum menyentuh itu. Problem permasalahan HAM yang masih ditimpakan kepada Prabowo sepertinya masih menjadi beban.
"Bicara tentang visi misi yang konkrit. Prabowo-Hatta ada 10 poin penegakan hukum dan antikorupsi. Sementara Jokowi-JK ada 42 poin. Namun program turunan yang lebih konkret ada di kubu Pak Jokowi. Kenapa di kubu Pak Prabowo tidak ada soal HAM, mungkin karena masih tersandera," tuturnya.
Masih didiskusi yang sama, pembicara lainnya, Taufik Basari, mewakili kubu Jokowi-JK, mengatakan, isu korupsi sekarang telah dipolitisasi sedemikian rupa. Misalnya dalam kasus Transjakarta, Jokowi coba dijatuhkan lewat kasus tersebut. Tapi tak bersalah. Tentu ini sangat disayangkan. Mestinya bicara isu korupsi, adalah bicara tentang komitmen.