Kucuran Capital Inflow Bikin IHSG Meroket
jpnn.com - JAKARTA – Aksi beli investor asing (net buy) senilai Rp 1,42 triliun membuat indeks harga saham gabungan keluar dari jebakan koreksi. Indeks melesat 89,6 poin (1,66 persen) menjadi 5.461 poin.
Apresiasi indeks rupanya menular ke industri pasar valuta asing (valas). Di mana, nilai tukar rupiah ikut menyodok ke level Rp 13.120 per dolar Amerika Serikat (USD) setelah menanjak 27 poin (0,21 persen).
Analis Reliance Lanjar Nafi menyebut, secara teknikal indeks berpeluang melanjutkan penguatan dengan mematahkan resistance MA7 di level 5.400 usai rebound.
Indikator stochastic golden-cross dari area overbought dengan momentum RSI terkonsolidasi positif meski berada pada area dekat overbought. ”Peluang penguatan indeks cukup kuat dan akan menguji resistance upper bollinger bands dengan range pergerakan 5.402-5.515,” tutur Lanjar.
Menurut Lanjar, kemarin sektor aneka industri memimpin penguatan. Di mana, Astra Internasional (ASII) menjadi leader seiring data penjualan mobil tumbuh 12,5 persen dari periode sebelumnya di level 11,4 persen.
Selanjutnya, sejumlah instansi investment memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia akan berada di atas 5,2 persen hingga penghujung tahun. Tingkat konsumsi masih menjadi penopang utama pertumbuhan ekonomi nasional selain program tax amnesty mendorong capital in flow.
Di sisi lain, sambung lanjar, nilai tukar USD jatuh setelah pertemuan The Fed meredakan prospek kenaikan suku bunga AS. Itu kemudian memantik harga minyak kembali naik di kisaran level USD 47 per barrel.
Di mana, saham subsektor energy memimpin penguatan indeks Eropa. Data stabilitas inflasi Eropa menjadi faktor penahan aksi optimisme awal perdagangan. Selanjutnya, lonjakan Yen 0,5 persen pemicu bursa Jepang terkapar.