Kudeta Sepi
Oleh: Dahlan IskanSecara hukum, di sana, udara Tiongkok adalah milik militer. Aturan penerbangan harus tunduk pada kepentingan militer. Jarak antar pesawat di udara pun ditentukan berdasar keamanan nasional.
Mungkin hari itu lagi ada latihan militer. Latihannya lebih besar dari biasanya. Pesawat komersial yang terganggu lebih banyak.
Itu juga terkait dengan banyaknya pasukan militer di Beijing dan sekitarnya. Jangan lupa: 1 Oktober nanti adalah hari kemerdekaan Tiongkok.
Yang lebih sensitif lagi: pertengahan bulan depan ada Muktamar Partai Komunis Tiongkok. Itu merupakan peristiwa politik terpenting di sana. Melebihi Sidang Umum MPR di zaman Orde Baru.
Bagi orang seumur saya tentu masih ingat: setiap menjelang SU MPR negara seperti sedang genting. Razia-razia kendaraan ditingkatkan. Pun di daerah yang jauh dari Jakarta. Latihan-latihan militer terlihat di mana-mana.
Seperti itulah suasana setiap menjelang Kongres Partai Komunis Tiongkok. Saya beberapa kali di Beijing di masa seperti itu. Saya bisa merasakannya. Dan saya selalu teringat suasana menjelang SU MPR.
Di Muktamar itu nanti Xi Jinping akan terpilih lagi sebagai pemimpin tertinggi partai. Xi akan menyusun kepengurusan baru partai. Pengurus baru inilah yang akan menentukan siapa calon presiden Tiongkok yang akan dipilih oleh MPR-Tiongkok Maret tahun depan.
Menjelang perhelatan genting seperti itu, Xi Jinping tidak terlihat di depan publik. Maka ilmu spekulasi pun mendapatkan kelengkapannya: ada kudeta di Beijing.