Kuliner Tradisonal Indonesia Bikin Heboh Frankfurt Jerman
jpnn.com, FRANKFURT - Kementerian Pariwisata (Kemenpar) terus menebar pesona di Eropa. Salah satunya dengan cara Cooking Class Indonesian Cuisine yang digelar menjelang perhelatan IMEX Frankfurt, akhir bulan Mei, kemarin.
Deputi Pemasaran Mancanegara Kemenpar I Gde Pitana didampingi Asisten Deputi Pengembangan Pasar Eropa, Timur Tengah, Amerika dan Afrika Kemenpar Nia Niscaya, Jumat (15/6) mengatakan acara cooking class itu bekerja sama dengan Qatar Airways.
“Presentasi yang disampaikan oleh Visit Indonesia Tourism Officer (VITO) Jerman Dorothea Hohn berlangsung menarik dan unik. Ini acara sangat menyita perhatian di Frankfurt. Itu karena peserta sebelumnya tidak mengetahui masakan Indonesia, bagaimana cara masaknya, gimana presentasinya, sangat unik dan menarik acara ini," ujar Pitana yang juga didampingi Nia Niscaya.
Nia memaparkan Cooking Class diikuti 20 Tour Operator yang ada di Jerman. Para peserta dipresentasikan tentang destinasi yang ada di Indonesia, serta mengenalkan 30 Ikon Kuliner Tradisonal Indonesia, yang nantinya akan di masak oleh peserta Cooking Class.
“Suasana sebelumnya saat presentasi terlihat kaku dan formal, para peserta sangat serius mendengarkan pesentasi Ikon Kuliner Indonesia. Setelah presentasi selesai, para peserta langsung mengunakan apron didepan baju mereka. Suasana formal dan kaku langsung cair seketika sesaat cooking class yang dipandu Chef dari Swiss memandu acara tersebut,” ujar Nia.
Yang lebih menarik lagi, lanjut Nia, semua ruangan mulai dari lantai satu sampai lantai tiga di lokasi acara dipajang Nuansa Indonesia. Lalu menu Soto Ayam, Sate, Gado-Gado, Rujak Plus Sorbet Mangga menjadi menu yang diajarkan. Uniknya Chef asal Swiss tersebut, belum pernah makan masakan Indonesia itu, dan ternyata presentasi makanannya sangat bagus sesuai dengan selera mereka.
“Para peserta mulai memilih peran, ada yang potong-potong ayam untuk Menu Soto, lalu ada yang motong dan nusuk daging sapi untuk menu Sate, ada pula yang potong sayuran buat gado-gado, ada yang potong buah untuk rujak. Setelah dikomandani chef dan asisten chef mereka bergerak semua sambil dijelasin tugas-tugas dan urutan pengolahan menu masakan tersebut,” ujar Nia.
Alhasil, suasana mencair sehingga para peserta sangat antusias dengan menu makanan yang dibuatnya.