Kumpulan Perempuan PHP, Pemberi Harapan Palsu? Oh, Bukan...
Februari lalu mereka berpartisipasi dengan terjun ke masyarakat dalam rangka memperingati Hari Gizi Nasional. Mereka menyediakan konsultasi gizi dan tes kesehatan cuma-cuma.
Isu-isu prostitusi menginspirasi para Srikandi untuk membuat kampanye Real Man Respect Woman dan She’s Worth It. Di salah satu mal, mereka mengajak banyak pasangan untuk mendukung kampanye tersebut dengan cara foto bersama sambil memegang kipas bertulisan kampanye mereka.
Menyambut Ramadan, para Srikandi akan mengadakan talk show, workshop, dan buka bersama di panti asuhan. Semua dana diambilkan dari garage sale yang diadakan untuk tujuan amal.
Rencana lain, September mendatang hingga akhir tahun, para Srikandi menyelenggarakan pelatihan untuk ibu-ibu dan remaja putri di daerah Putat Jaya (eks Lokalisasi Dolly). Berkolaborasi dengan beberapa pihak, teman-teman Srikandi akan membantu perempuan-perempuan di sana, mulai membuat produk sampai memasarkannya.
Para Srikandi berharap perempuan-perempuan tidak pernah berhenti untuk mengembangkan diri dan meningkatkan kualitas diri. ’’Harapannya, kami bisa mengubah mindset perempuan. Bahwa mereka itu punya potensi yang luar biasa, punya peran yang luar biasa untuk kemajuan apa pun,’’ tegas Alifta.
Ke depan, para Srikandi berharap di setiap kota ada Srikandi seperti mereka. Tidak ada syarat khusus untuk menjadi Srikandi. ’’Yang penting perempuan. Juga, peduli pada isu-isu tentang perempuan dan mau maju. Mengembangkan dirinya gitu lho,’’ ungkap Rarhas. (*/c5/ayi)