Kumpulkan Rp 1 Miliar Lebih untuk Cetak Teroris
Sidang Pembacaan Dakwaan Abu Bakar BaasyirSelasa, 15 Februari 2011 – 07:35 WIB
Sebulan kemudian, pada Oktober 2009, Ba'asyir mengabari Ubaid jika ada dana lagi yang terkumpul mencapai USD 5 ribu. Masih di bulan yang sama, ada kucuran bantuan lagi sebesar Rp 100 juta. Bantuan ini langsung dikirim berkala ke Dulmatin yang menjadi koordinator lapangan latihan militer. Dul Matin menggunakan nama Sus Hidayat saat membuka rekening di Bank Syariah Mandiri.
Jaksa Taufik menjelaskan, secara keseluruhan untuk melaksanakan pelatihan militer di Aceh pada November 2009, Ubaid membawa uang sebesar Rp 180 juta dan USD 5 ribu dari Ba'asyir. Selanjutnya uang tersebut dibelikan bermacam-macam senjata api, magazine, dan peluru yang sudah dipesan oleh Dulmatin dari Abdi Tunggal dan Abu Ayyas melalui M. Sofyan Tsauri dan Ahmad Sutrisno. Total, belanja senjata ini menelan anggaran Rp 325 juta. Uang kekurangan belanja senjata yang mencapai 24 pucuk senjata, amunisi dan magazine sebesar Rp 115 juta dibayar oleh Ubaid kepada M. Sofyan Tsauri melalui Abdullah Sunata.
Diantara senjata api itu adalah, sembilan pucuk senjata api jenis Armalite (AR)-15, empat pucuk Avtomat Kalashnikova (AK)-47, dua pucuk AK-58, dan enam pucuk senjata Revorver. Selain itu juga pistol FN Browning, Challenger, dan Remington masing-masing satu pucuk. Tidak ketinggalan juga 19.999 peluru dan 93 buah magazine. Tercatat 40-an orang mengikuti pelatihan militer.