Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com
CEO Message Arief Yahya

Kunjungan Akbar Raja Salman

Kamis, 02 Maret 2017 – 21:21 WIB
Kunjungan Akbar Raja Salman - JPNN.COM
Arief Yahya. Foto: dok/JPNN.com

Sasarannya adalah sekitar 22 juta bola mania dari seluruh dunia yang selama sekitar sebulan berkumpul di Paris. Jadi, saya memanfaatkan momen Piala Eropa untuk mempromosikan pariwisata Indonesia dengan cara mem-branding bis city tour yang lalu-lalang di jalan-jalan utama kota Paris.

Selanjutnya seperti diketahui Indonesia pada bulan September 2016 Indonesia mendapatkan penghargaan sebagai destinasi favorit wisman Perancis yang dikeluarkan oleh Union Tour Operator Perancis (SETO) yang merujuk kepada hasil laporan penjualan paket-paket oleh seluruh tour operator di Prancis. 

Jadi baik untuk GMT atau Piala Eropa, kuncinya adalah sebuah momentum yang secara cerdas kita manfaatkan untuk mencuri perhatian wisman. Makanya saya menyebutnya sebagai “momentum marketing”. Nah, momentum marketing ini sekali lagi akan kita jalankan untuk memanfaatkan kedatangan Raja Salman dari Arab Saudi. Bagaimana strategi dan taktiknya?

The Power of Endorser
Untuk strategi media saya punya jurus yang saya sebut POSE: paid, owned, social media, dan endorser. Tiga yang pertama dinamakan convergence media di mana ketiganya dijadikan satu yaitu: paid media, owned media, dan earned media (yang untuk mudahnya saya sebut social media).

Unsur keempat yaitu endorser punya peran yang tak kalah penting. Kenapa? Karena, dalam marketing siapa yang bicara itu penting.

Apalagi di Indonesia, siapa tokoh yang berbicara jauh lebih penting lagi. Karena pentingnya endorser, maka selama ini Kemenpar sudah cukup massif menggunakannya seperti: Pevita Pearce, Raffi Ahmad dan Nagita, Luna Maya dan Nadya Hutagalung.
 
Harus diakui, untuk pariwisata Indonesia endorser terbaik sampai saat adalah Pak Jokowi. Tak heran, begitu sebuah destinasi wisata dikunjungi Pak Jokowi, maka kemudian jadilah destinasi tersebut.

Contohnya, kawasan wisata Mandeh di Sumatera Barat. Begitu Pak Jokowi datang ke sana, kawasan itu langsung populer dan laris-manis didatangi wisatawan.

Begitu Pak Jokowi hadir, dalam waktu singkat Mandeh telah menjadi destinasi utama di Kabupaten Pesisir Selatan. Memang beliau punya karisma. Itulah kekuatan endorser. Demikian juga kehadiran beliau di destinasi wisata seperti Danau Toba, Belitung, Tanjung Lesung Banten, Borobudur, Mandalika, Labuhan Bajo, Morotai dan Raja Ampat.
 
Kembali ke Raja Salman. Seperti saya katakan di depan, Raja Salman adalah tokoh dan ditokohkan oleh negara-negara Timur Tengah, negara-negara Afrika, dan negara-negara Islam di seluruh dunia.

Kunjungan Raja Salman dari Arab Saudi pada awal Maret 2017 ini adalah kabar baik bagi promosi pariwisata Indonesia. Perlu diingat, Raja Salman adalah

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News