Kunjungi Markas MDHW, PPI Rusia Timur Dorong Santri Bisa Go International
jpnn.com, JAKARTA - Keberadaan Majelis Dzikir Hubbul Wathon (MDHW) makin terasa geregetnya. Bahkan, pelajar Indonesia di mancanegara pun punya harapan besar pada majelis zikir yang dideklarasikan pada 13 Juli 2017 itu.
Sabtu (26/8), markas Pengurus Besar (PP) MDHW di Tebet, Jakarta Selatan kedatangan Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Rusia Timur. Kunjungan rombongan PPI Rusia Timur itu disambut langsung Sekretaris Jenderal PB MDHW Hery Haryanto Azumi.
Menurut Hery, kunjungan PPI Rusia Timur untuk berdiskusi dengan MDHW merupakan hal positif untuk mengatasi persoalan kekinian dan tantangan zaman. “Kunjungan itu sangat positif, apalagi yang dibahas tentang masalah bangsa dan menyangkut generasi Indonesia ke depan," kata Hery saat dikonfirmasi, Minggu (27).
Sebelumnya, PB MDHW dan pengurus PPI Rusia Timur terlibat diskusi untuk mencari solisi atas masalah kekinian dan tantangan zaman. Ketua PPI Rusia Timur Ananta Rilo dalam diskusi itu menyampaikan pandangannya terkait peran santri dalam tataran global.
Menurutnya, tantangan yang dihadapi bangsa makin kompleks. Karena itu, dibutuhkan pengetahuan yang kompleks untuk menghadapinya.
“Di sinilah santri memiliki panggilan untuk menjawab itu. Santri harus go international dengan memadukan ilmu agama dan sains," kata Rilo saat mengawali diskusi.
Lebih lanjut Rilo mengatakan, santri memiliki keunggulan dibanding lulusan sekolah umum. Yakni dari sisi kemantapan mental.
Menurutnya, kombinasi kemampuan dalam hal agama dan sains akan melahirkan tokoh yang mampu menjawab krisis. Dan santri, katanya, memiliki kemampuan mengombinasikan agama dan sains.