Kunjungi Sentra Batik Ngawi, Ibas Siap Dorong UMKM Naik Kelas
Ibas begitu bangga dengan perkembangan batik di daerah Ngawi. Kini motif batik di Ngawi kian beragam.
“Saya tuh senang, Ngawi ini sekarang motifnya semakin kreatif dan padat. Ada tumpuk, benteng, fosil, mamot, daun jati, dan yang lain-lainnya,” ungkap anggota Komisi VI DPR RI.
Batik khas Kabupaten Ngawi juga pernah mengikuti Pameran Inacraft di Jakarta dan bersaing dengan karya batik dari daerah lain, seperti Yogyakarta, Solo, Cirebon, dan lainnya. Tidak hanya itu, produksi batik UMKM Widi Nugraha juga sudah mengikuti pameran di empat negara.
Beberapa batik unggulan pun diproduksi dalam waktu yang tidak sebentar, sekitar 7 - 12 bulan demi menghasilkan kualitas terbaik.
“Artinya kalau batik Ngawi bersaing dengan Yogyakarta ataupun Solo juga sudah siap naik kelas,” tutur Ibas. “Mari bersama kita dukung penuh, agar kreasi pembatik dan usaha UMKM semakin hari mendapatkan hati di tengah masyarakat Indonesia bahkan dunia, sebagai salah satu cara nguri-uri kabudayan Jawi,” lanjutnya.
Wakil Ketua Banggar DPR RI ini juga menyapa langsung para warga yang sedang mengikuti kelas membatik.
Ada yang menarik perhatian Ibas dari peserta kelas membatik. Meskipun mayoritas peserta adalah wanita, tetapi ada pula kelompok tunarungu yang mengikuti kelas membatik.
“Nami kulo Ibas (nama saya Ibas), di sini untuk memberikan support kepada mas-mas sekalian. Terima kasih atas karyanya yang kita pakai di seluruh tanah air ini, ternyata salah satunya dikerjakan oleh mas-mas yang saya banggakan. Semoga sehat semuanya sehingga terus bisa membatik dan melestarikan budaya. Matur nuwun, nggih (terima kasih, ya),” ujar Ibas dengan diikuti gestur gerakan tangan.