Kuota Dipangkas, 9.000 orang Mengantri Naik Haji
jpnn.com - SUBANG-Akibat pengurangan kuota haji oleh pemerintah Arab Saudi karena aktivitas renovasi Masjidil Haram, daftar tunggu (waiting list) calon haji (calhaj) asal Subang menumpuk mencapai 9.000 orang.
"Bagi yang baru daftar diperkirakan jika tidak ada perubahan kuota harus menunggu sekitar sembilan tahun untuk bisa diberangkatkan ke tanah suci Mekah. Karena daftar tunggunya semakin membengkak," ujar Kasi Urusan Haji dan Umroh Kementerian Agama Subang, H Yaya Humaya kepada Pasundan Ekspres (Grup JPNN) ketika ditemui di kantornya, Senin (2/9).
Menurut Yaya, akibat pemotongan kuota haji, dari rencana awal total 1.227 calon haji yang berangkat, untuk tahun 2013 dipastikan hanya 990 orang. “Sebanyak 237 orang terpaksa ditunda keberangkatannya pada tahun berikutnya,” ungkapnya.
Yaya menjamin, ratusan calhaj yang tahun 2013 ini gagal berangkat, maka pada periode pemberangkatan mendatang akan diprioritaskan untuk lebih awal berangkat.
"Memang ada kebijakan pemangkasan kuota 20 persen tahun ini, tapi kedepannya di tahun 2016 kuota calhaj kita bisa bertambah,” katanya.
Dari daftar waiting list calon haji yang sudah mendaftar di Kementerian Agama Kabupaten Subang, seluruhnya baru akan bisa diberangkatkan pada tahun 2022 nanti.
Dampak pemotongan kuota jamaah haji juga berdampak pada pengelola travel umroh. Hal itu diungkapkan pemilik travel haji dan umroh Al-Jarwal, H Dedi Suhardi.
Ia mengungkapkan, pembuatan paspor untuk umroh terakhir dilaksanakan pada 15 Juni lalu, tidak bisa dilakukan secara terus-menerus seperti sebelumnya. Pihaknya baru bisa membuka lagi pendaftaran untuk umroh pada bulan Juli untuk pemberangkatan Januari 2014 mendatang.
“Jelas dampak pemotongan kuota itu terasa juga bagi travel haji dan umroh. Berupa pembatasan pembuatan paspor, terakhir tanggal 15 Juni lalu. Terjadi penurunan jamaah umroh sekitar 40 persen,” tuturnya, tadi malam.