Close Banner Apps JPNN.com
JPNN.com App
Aplikasi Berita Terbaru dan Terpopuler
Dapatkan di Play Store atau Apps Store
Download Apps JPNN.com

Kurang Pemanasan Bisa Picu Serangan Jantung Saat Olahraga?

Kamis, 31 Januari 2019 – 21:04 WIB
Kurang Pemanasan Bisa Picu Serangan Jantung Saat Olahraga? - JPNN.COM
Ilustrasi Olahraga.

jpnn.com - Para ahli menyarankan bahwa sebelum olahraga sebaiknya Anda melakukan pemanasan. Tujuannya agar Anda terhindar dari kemungkinan cedera saat berolahraga. Sayangnya, masih banyak orang yang menyepelekan pemanasan. Bila sudah demikian, mungkinkah kurang pemanasan memicu serangan jantung saat olahraga?

Pemanasan harus selalu dilakukan, baik ketika melakukan olahraga ringan atau berat. Biasanya, untuk yang ingin melakukan intensitas olahraga ringan, pemanasan cukup dilakukan selama 10 menit. Namun, ketika Anda hendak melakukan olahraga dengan intensitas tinggi, pemanasan biasanya bisa lebih dari durasi waktu tersebut.

Menurut dr. Fiona Amelia MPH dari KlikDokter, pemanasan menjelang olahraga harus bisa mengakomodasi ketiga jenis latihan, yakni kardio, peregangan, dan penguatan otot. Tanpa pemanasan tersebut, bisa menimbulkan bahaya bagi tubuh.

Kemudian, dr. Andika Widyatama dari KlikDokter juga menjelaskan terkait risiko serangan jantung yang mungkin muncul bila seseorang tidak melakukan pemanasan sebelum olahraga.

"Memicu atau meningkatkan risiko memang bisa. Pemanasan itu penting untuk mempersiapkan tubuh, baik dari otot di luar maupun dalam tubuh, salah satunya otot jantung," ujarnya ketika dikonfirmasi mengenai hal ini.

Menurutnya, pemanasan akan memberi sinyal kepada tubuh, termasuk jantung, agar lebih siap untuk berolahraga. Hal ini juga termasuk memperlancar aliran darah ke seluruh tubuh untuk mendukung stamina selama berolahraga.

Pemanasan yang tepat sebelum olahraga

Teknik pemanasan yang baik akan meningkatkan aliran darah, suhu otot, serta suhu inti tubuh, sehingga kontraksi dan relaksasi otot lebih cepat dan lebih bertenaga.

Melakukan pemanasan sebelum berolahraga akan membuat otot dan sendi lebih fleksibel, melemaskan ikatan-ikatan jaringan penyambung pada otot dan sendi.

Sumber klikdokter

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News