Kurang Tidur Bikin Ingin Makan Junk Food?
jpnn.com - Sudah ada banyak studi yang menunjukkan bahwa kurang tidur bisa memengaruhi napsu makan. Ini merupakan salah satu hal yang dapat menjelaskan mengapa banyak orang yang kurang tidur kronis cenderung memiliki berat badan berlebih, bahkan obesitas. Nah, ada lagi studi yang meneliti kaitan antara kurang tidur dan keinginan untuk makan junk food lebih kuat.
Tidur merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia agar bisa menjalani aktivitas sehari-harinya secara optimal. Setiap malamnya, Anda membutuhkan waktu tidur sekitar 7-9 jam untuk dapat bekerja dengan baik keesokan harinya. Selain durasi tidur, kualitas tidur juga merupakan elemen yang sama pentingya. Oleh sebab itu, kamar dan tempat tidur sebaiknya dibuat senyaman mungkin, baik dari segi suhu, cahaya, dan suasana sekitar.
Kaitan antara kurang tidur dan hasrat makan junk food
Sebuah penelitian yang dilakukan di Jerman dan Inggris melaporkan bahwa tidak tidur selama satu hari penuh bisa membuat seseorang lebih cenderung atau memiliki dorongan yang lebih kuat untuk mengonsumsi junk food. Hal ini diduga disebabkan oleh peningkatan pelepasan sinyal di otak yang berkaitan dengan nafsu makan pada orang-orang yang kurang tidur.
Penelitian berskala kecil yang dipublikasikan di jurnal medis “Journal of Neuroscience” tersebut menginvestigasi 32 partisipan pria sehat. Mereka dibagi menjadi dua kelompok, yakni kelompok yang tidur seperti bisa dan kelompok yang begadang semalam penuh.
Setelahnya, para peneliti melakukan pemerikaan pencitraan pada otak partisipan. Tujuannya adalah untuk mengetahui area otak mana saja yang berkaitan dengan napsu makan dan keinginan untuk mengonsumsi makanan jenis tertentu pada individu di kedua kelompok tersebut.
Pengaruh mekanisme hormonal dan perilaku tertentu
Hasil penelitian menunjukkan bahwa individu dari kedua kelompok memiliki derajat rasa lapar yang sama tinggi. Namun, pada kelompok yang begadang alias kurang tidur, terdapat peningkatan kadar hormon tertentu yang berkaitan dengan rasa lapar dibandingkan kelompok lainnya. Selain itu, para peneliti juga menemukan bahwa individu dari kelompok yang waktu tidurnya kurang cenderung lebih memilih junk food ketimbang kelompok tidur cukup.