Kurangi Risiko Terkena Kanker Prostat dengan Rutin Konsumsi Aspirin
jpnn.com - SELAMA hampir satu abad, aspirin telah digunakan aspirin sebagai obat penghilang rasa sakit. Karenanya, aspirin menjadi salah satu obat yang paling umum tersedia di pasaran. Efek utama aspirin adalah dapat meredakan rasa sakit di kepala dan demam.
Namun, aspirin juga memiliki manfaat kesehatan lainnya. Antara lain sebagai obat darurat untuk menunda serangan jantung.
Tapi bukan itu saja manfaat aspirin. Sebab, merujuk pada sebuah studi ternyata aspirin juga dapat mengurangi risiko pria terkena kanker prostat secara signifikan.
Baru-baru ini, peneliti Duke University di North Carolina, Amerika Serikat mendapat jawaban atas pertanyaan tentang bagaimana asupan aspirin memengaruhi peluang pria yang didiagnosis terkena kanker prostat.
"Minat kami dipicu penemuan sebelumnya, di mana mengonsumsi obat-obatan anti-inflamasi seperti aspirin dapat menurunkan pria dari prostate specific antigen atau PSA yang jika kadar PSA ini tinggi dianggap sebagai penanda untuk kanker prostat," kata peneliti Adriana Vidal, seperti dilansir laman Yahoo Health, Senin (8/12).
Dari 6390 pria yang diteliti, setengah dari mereka mengkonsumsi aspirin. Sedangkan setengah tidak. Ternyata selama empat tahun penelitian, pria-pria yang mengonsumsi aspirin berisiko lebih rendah terkena kanker prostat sebesar 13 persen.
Penjelasan yang paling mungkin untuk temuan ini terletak pada dua enzim yakni enzim COX-1 dan COX-2. "Enzim ini berpartisipasi dalam sintesis prostaglandin inflamasi yang dapat mempromosikan proliferasi sel. Ini akhirnya dapat menyebabkan kanker. Aspirin dan NSAID menghambat enzim ini," kata Vidal lebih lanjut.
Penelitian sebelumnya telah menyatakan adanya hubungan serupa antara aspirin dan pencegahan kanker jenis lain. Misalnya, sebuah penelitian tahun 2010 di The Lancet menemukan bahwa mengonsumsi setidaknya 75 miligram aspirin per hari selama lima tahun secara signifikan dapat mengurangi risiko kanker usus besar.