Kurikulum Tentukan Keselarasan Lulusan Vokasi dengan Dunia Usaha
Menurut Saufi, hasil dari asesmen kurikulum berupa profil kesenjangan kompetensi, yang selanjutnya digunakan untuk melakukan tinjau ulang kurikulum dan sarana-prasarana.
“Langkah asesmen ini penting dilakukan agar efektivitas dan efisiensi pendidikan vokasi meningkat. Masing-masing program studi mendapatkan masukan untuk penyempurnaan kurikulum, sedangkan kami memiliki rujukan sebagai bahan penyusunan kebijakan untuk program-program penyelarasan berikutnya,” tutur Saufi, dalam webinar “Vokatalks Episode 2: Kurikulum Vokasi yang Menyejahterakan", baru-baru ini.
Dalam penyusunan kurikulum, lanjut Saufi, PTV wajib untuk melibatkan industri sehingga terwujud link and match.
Ia lantas mencontohkan pola pendidikan di Eropa yang mampu menjadikan vokasi sebagai primadona bagi masyarakat lantaran dapat menjamin lulusannya untuk siap kerja di industri.
Sementara di Indonesia pendidikan vokasi masih dianggap sebagai pendidikan kelas dua, belum lagi masih rendahnya kepercayaan masyarakat dan DUDI terhadap output lulusan vokasi. (jlo/jpnn)