Kurniawan Sebut Pemain Asing Benalu, Begini Curhatnya
Tapi, berbeda dengan posisi striker. Di mana, sepak bola yang terus mengalami perkembangan membuat banyak tim dan pelatih cenderung bermain dengan satu striker.
Anehnya, di Indonesia, posisi tersebut selalu dipercayakan kepada pemain asing. Kalaupun tidak pemain asing, mereka adalah pemain pemain lokal yang berasa asing alias naturalisasi.
Ketajaman Marko Simic di lini depan yang sekaligus mengantarkan Persija Jakarta juara Piala Presiden lalu, menjadi fenomena baru dalam jagat sepak bola tanah air.
Virus Simic bahkan menyebar dengan cepat, alias membuat ngiler klub-klub lain. Para suporter yang seharusnya memenangkan tribun saat tim pujannya bermain pun, tak pelak, juga masuk dalam drama ini. Tuntutan untuk mendatangkan striker sekelas Simic, membahana.
Sebelum Simic, cerita tentang striker lokal yang kian terlupakan sudah pernah terjadi. Itu setelah federasi menaturalisasi Illija Spasojevic, pemain asal Montenegro yang pernah bersinar di kompetisi Liga Malaysia dan menjadi bagian penting Bhayangkara FC menjuarai Liga 1 musim lalu.
Saat ini, Spaso bergabung dengan Bali United menggantikan striker asing mereka, Sylvano Comvalius yang sukses mencetak 37 gol di musim lalu.
Comvalius adalah pemain jangkung asal Belanda. Total gol yang dia lesatkan bersama Bali United tersebut menjadikannya pemegang rekor baru pencetak gol terbanyak dalam satu musim di kompetisi kasta tertinggi tanah air.
Pemain yang sudah hengkang ke Thailand itu mematahkan rekor yang dipegang sekian lama oleh striker lokal, Peri Sandria, 34 gol bersama Bandung Raya di Liga Indonesia musim 1994-1995.