Kursi Sarri Goyang Setelah Chelsea Babak Belur Dipukul City
jpnn.com, MANCHESTER - "Saya tidak tahu jawabannya jika Anda bertanya soal masa depan saya di Chelsea. Anda harus bertanya ke pihak klub," kata Maurizio Sarri seperti dikutip dari ESPN.
Pelatih Chelsea itu menjadi sorotan setelah timnya bengkak, babak belur, keok dipukul Manchester City, di Etihad Stadium, Minggu (10/2) malam WIB. The Blues kalah 0-6.
Rekor kekalahan terbesar sejak dipukul Nottingham Forest 0-7, April 1991. Tim asuhan Sarri tak pernah menang dalam tiga laga tandang terakhir di Premier League. Kalah 0-4 di markas AFC Bournemouth (31 Januari) dan keok 0-2 di rumah Arsenal (20 Januari).
Dalam tiga away itu, Chelsea tak mencetak sebiji gol pun, dan kebobolan 12 kali! "Saya khawatir tentang tim saya, itu benar," tutur pelatih kelahiran Naples, Italia berusia 60 tahun itu.
(Baca yang ini ya: Mari Cek Klasemen Premier League Usai Manchester City Pesta Gol ke Gawang Chelsea)
Mantan pelatih Napoli yang direkrut Chelsea awal musim kemarin ini seharusnya pantas khawatir kehilangan kursi pelatih di Stamford Bridge. Chelsea era Presiden Roman Abramovich punya sejarah doyan memecat pelatih, meski posisi di klasemen tak terlalu buruk.
Sekitar sepuluh tahun lalu, Chelsea memberi surat PHK kepada Luiz Felipe Scolari setelah bermain imbang 0-0 melawan Hull City di Stamford Bridge. Padahal saat itu, Chelsea masih nyaman di tempat keempat, unggul lima poin dari Arsenal. Bukan tidak mungkin Sarri bernasib sama dengan Scolari.
Sarri ditunjuk sebagai pelatih untuk membuat Chelsea semudah City dilatih Pep Guardiola. Ya, Guardiola! Pria Spanyol itu sebenarnya menjadi pelatih idaman Pak Abramovich. Dalam dua kali kesempatan, si presiden ketahuan membujuk Guardiola sebagai nakhoda kapal Chelsea. Guardiola menolak.