La Nyalla Ingatkan Komite Pemulihan Ekonomi Belajar dari Dana Otsus Aceh
jpnn.com, JAKARTA - Ketua DPD La Nyalla Mahmud Mattalitti meminta Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional yang dibentuk melalui Perpres Nomor 82 Tahun 2020 bekerja secara tepat dan cepat bila ingin Indonesia bangkit di 2021.
Senator dari Jawa Timur itu menegaskan bahwa minimal Komite harus belajar dari pengolahan Dana Otonomi Khusus (Otsu) di Aceh.
Menurutnya, pemulihan ekonomi harus juga difokuskan dengan membangun dan memperkuat sektor usaha yang dapat menjadi pengungkit perekonomian. Sehingga benar-benar menjadi penggerak ekonomi masyarakat di daerah-daerah.
“Kami punya pengalaman saat melakukan serap aspirasi di Provinsi Aceh. Kenapa menjadi provinsi paling miskin di Sumatera, padahal punya dana Otsus? Karena dananya tidak digunakan ke sektor pengungkit ekonomi,” kata Nyalla di depan peserta webinar ‘Menakar Keberhasilan Kerja Komite Pemulihan Ekonomi Nasional’, di Jakarta, Sabtu (29/8) siang.
Dari studi World Bank tentang Aceh, dana Otsus di Aceh digunakan untuk program-program karitatif, seperti perbaikan fasillitas publik dalam skala kecil dan kegiatan-kegiatan yang tidak memiliki efek ekonomi berantai. Belum digunakan untuk membangun proyek besar sebagai pengungkit ekonomi, yang bisa menyerap tenaga kerja masyarakat di Aceh.
La Nyalla mengingatkan resesi ekonomi sudah di depan mata. Indonesia membutuhkan momentum pengungkit yang kuat untuk bisa lepas dari krisis akibat pandemi Covid-19 ini.
Menurutnya, sektor sasaran yang akan diungkit juga harus tepat. Sebab, jika melihat data PDB Indonesia saat ini, hanya tiga lapangan usaha yang masih memberikan kontribusi positif pertumbuhan ekonomi yakni sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan.
“Bagaimana dengan sektor lainnya? Berikan relaksasi. Itu yang dibutuhkan mereka untuk bisa bertahan karena jika saat ini dipacu untuk meraih momentum," katanya.